Senin, 14 Desember 2020

Bagaimana Manusia Bisa bertahan dari Kepunahan

Jawabannya : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

IPTEK telah membuktikan bagaimana manusia bisa menghidupi dirinya yang kian hari bertambah hungga sekarang telah mencapai hampir 8 milyar orang.

Ingat di awal tahun 1900-an para ahli di Inggris meramalkan punahnya manusia akibat kekurangan pangan yang berat. Itu didasarkan statistik pertumbuhan penduduk dibanding produksi pangan dunia. Pertambahan penduduk seperti deret ukur sementara pertambahan pangan merangkak seperti deret hitung.

Tapi seorang ahli di Jerman, Yahudi, kemudian menemukan cara pembelahan 'N'. Itulah awal dari ditemukannya pupuk. Yang bahan bakunya dari udara. Yang kita pakai sampai sekarang. Yang membuat pabrik pupuk kaya raya dan (namun) petani tetap miskin. Tapi, kenyataannya, produksi pangan bisa melebihi kebutuhan –tinggal punya uang atau tidak untuk membelinya.

Kini juga sudah ditemukan bahan baku kertas yang tidak usah dari serat kayu. Minggu lalu ada publikasi penemuan itu secara online. Dari Tiongkok.

Di sana sudah ditemukan bahan baku kertas yang baru: batu. Yang dilembutkan menjadi tepung yang amat halus. Lalu dicampur dengan berbagai ramuan.

Penemuan di bidang pertanian pun akan terus meroket. Pertanian yang tanpa lahan itu contohnya. Termasuk bisa ''menanam'' telo rambat (ubi jalar) yang umbinya bergelantungan di udara. Seperti yang sudah sukses diuji coba di Henan, Tiongkok.

Modifikasi gen tanaman juga akan terus dilakukan. Yang sampai sekarang sangat sukses untuk kedelai, kapas dan banyak lagi. Yang kedelai jenis DMO itu di Amerika untuk makanan ternak. Dan yang kita impor, (hehehe... apa boleh buat,) untuk membuat tempe.

Tiap kilogram kedelai jenis ini bisa menjadi tempe lebih banyak. Kedelainya besar-besar. Hanya pabrik tahu yang kurang suka memakainya karena sari kedelainya, yang bisa menjadi tahu, lebih sedikit.

Artinya tentu jangan terlalu khawatir manusia yang lahir tidak bisa tersedia pangan. 
Tapi.... tapi apa ya  ?
Tolong komennya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar